ITS Dampingi Universitas Prasetiya Mulya Dirikan Fakultas Vokasi

    ITS Dampingi Universitas Prasetiya Mulya Dirikan Fakultas Vokasi

    SURABAYA, - Bermaksud meningkatkan serapan dan keterpakaian lulusannya dalam ranah pascakampus, pendidikan tinggi vokasi perlu bersinergi erat dengan perkembangan industri digital 4.0. Guna mempersiapkan hal tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) siap mendampingi Universitas Prasetiya Mulya mendirikan fakultas vokasi yang ditargetkan relevan dengan kebutuhan bisnis industri dan dunia kerja.

    Ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Gedung Rektorat ITS, Jumat (8/7/2022), ITS dipercaya oleh Universitas Prasetiya Mulya untuk terjun langsung ke proyek pendirian fakultas vokasi di instansi terkait. Tak hanya itu, ITS juga diminta untuk melakukan sinergi-sinergi awal di ranah pendidikan dan kemahasiswaan vokasi.

    Rektor Universitas Prasetiya Mulya Prof Dr Djisman S Simandjuntak mengungkapkan bahwa dalam menjamin mutu pendidikan dan kualitas fakultas baru ini, universitas pastinya membutuhkan transfer ilmu dari perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki sepak terjang bagus di bidang ini. “Kami percaya ITS dapat membangun serta branding fakultas vokasi kami dengan baik melihat potensi-potensi akademik yang telah dianalisis, " ungkapnya.

    Lebih dalam lagi, Djisman menjelaskan bahwa pendirian fakultas vokasi ini dilatarbelakangi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat di segala bidang yang turut memicu perkembangan fakultas vokasi. Fakultas baru ini juga akan disesuaikan dengan visi misi serta kebutuhan dasar mahasiswa yang linear dengan dunia bisnis serta perkembangan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

    Untuk mempersiapkan kompetensi yang dibutuhkan DUDI, Djisman menerangkan bahwa kurikulum pendidikan vokasi harus mampu mengakomodasi dinamika yang terjadi di lingkungan kerja. “Perubahan struktur pendidikan harus diperbarui setiap saat agar tidak ketinggalan zaman, ” tambahnya.

    Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan, inovasi dan capaian oleh Fakultas Vokasi ITS. Hal tersebut, menurut rektor yang biasa disapa Ashari ini, dinilai perlu dalam mendukung pendirian fakultas baru tersebut.

    ITS melalui Fakultas Vokasi telah berhasil bekerja sama dengan seluruh perusahan manufaktur guna melakukan penelitian ataupun pembuatan inovasi terbaru di berbagai bidang. Disebutkan pula bahwa ITS didukung dengan 10 laboratorium riset inovasi di Gedung Research Center (RC) ITS dan didukung dengan lima pusat kajian strategis. “Ada SDGs (Sustainable Development Goals), pemberdayaan wilayah dan masyarakat, teknologi tepat guna, dan industri kreatif, ” sebutnya.

    Hal tersebut diharapkan oleh Guru Besar Teknik Elektro ITS ini dapat menjadi landasan bagi Universitas Prasetiya Mulya untuk mendirikan fakultas vokasi. “Kami siap membimbing dan menjadi rujukan dalam menyukseskan fakultas vokasi yang akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar, ” tegasnya memastikan.

    Dari penandatanganan MoU ini, ITS turut berterimakasih kepada Universitas Prasetiya Mulya yang telah memilih ITS sebagai partner kerja pertama di Indonesia, terlebih pada proyek besar tersebut. Ashari berharap ke depannya pendirian fakultas vokasi ini dapat menjadi sebuah pionir akademisi-akademisi lain untuk tetap berkembang dan melebarkan sayap pendidikan di ranah yang lebih luas. (HUMAS ITS)

    Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi

    sumenep
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Babinsa Bersama Warga Kerja Bakti Perbaiki...

    Artikel Berikutnya

    Nahas! Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Pemotor...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami